MAKALAH
PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS
NAMA :
RICKA MARLIYANI PUTRI
NPM :
19214253
KELAS : 4EA36
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT, bermohon kiranya memberikan
taufiq, hidayah, rahmat dan karunianya serta kelapangan berfikir dan waktu,
sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Dengan judul
perencanaan pesan-pesan bisnis makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas dari
dosen pembimbing mata kuliah “komunikasi bisnis”.
Perencanaan
pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan
suatu organisasi secara menyeluruh, dan merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan komunikasi. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik akan
mempermudah pencapaian tujuan komunikasi.
Pengarang
juga mengucapkan terima kasih kepada rekan dari semua pihak yang telah
berpartisispasi dalam penyusunan makalah ini, sehingga dapat selesai tepat
waktu.
Penulis
juga menyadari bahwa materi dan teknik yang digunakan masih banyak kekurangan. Oleh
Karena itu kritik dan saran sangat kami butuhkan agar makalah ini lebih
sempurna. Atas kritik dan sarannya diucapkan terima kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam
komunikasi bisnis ada beberapa langkah termasuk perencanaan pesan-pesan bisnis.
Perencanaan pesan-pesan bisnis mencakup pesan-pesan yang di smpaikan secara
tertulis dan pesan-pesan yang di sampaikan secara lisan. Perencanaan
pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan
organisasi secara menyeluruh dan salah satu faktor prnrntu keberhasilan
komunikasi, pesan-pesan bisnis yang terrencana dengan baik akan mempermudah
pencapaian tujuan komunikasi. Dalam hal ini perencanaan pesan-pesan bisnis
lebih di fokuskan pada perencanaan secara tertulus.
1.2 Perumusan
masalah
1. Apa
tujuan penulisan pesan-pesan bisnis?
2. Bagaimana
memenuhi kebutuhaan informasi audiens?
3. Apa
tahapan dalam proses komposisi?
4. Bagaimana
cara menganalisis audiens?
1.3 Tujuan
pembahasan
1. Mengetahui
tujuan penulisan pesan-pesan bisnis.
2. Mengetahui
bagaimana memenuhi kebutuhan informasi audiens.
3. Memahami
tahapan dalam proses komposisi.
4. Mengetahui
cara menganalisis audiens.
BAB
II
PEMBAHASAN
§ PEMAHAMAN
PROSES KOMPOSISI
Proses komposisi (komposition
process) penyusunan prinsip-prinsip bisnis dapat dianalogikan dengan proses
penciptaan lagu seperti yang dilakukan oleh seorang komposer. Dia harus
merencanakan lagu apa yang akan dibuat, menentukan bentuk aransemen dan personal
group yang mengiringi lagu tersebut. Kemudian mereka harus melakukan latihan
dan uji ulang atau revisi-revisi yang diperlukan, sehingga lagu yang diciptakan
mempunyai mutu yang bagus, enak didengar, dan mudah dicerna para penggemarnya.
Begitu halnya dengan proses komposisi untuk pesan-pesan bisnis. Penyususunan
pesan-pesan bisnis meliputi 3 tahap, yaitu :
1. Perencanaan
Daftar fase perencanaan (planning
phase) dipikirkan hal-hal yang cukup mendasar, seperti maksud/tujuan
komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok (main idea) pesan-pesan
yang akan di sampaikan dan seluruh atau media yang akan digunakan menyampaikan
pesan. Di samping itu, intonasi juga perlu di atur, apakah menlemah, mendatar,
atau meninggi.yang terpenting adalah menyiasati situasi yang ada, sehingga
tujuan yang di kehendaki dapat tercapai.
2. Organisasi dan komposisi
Setelah tahap perencanaan, tahap
berikutnya adalah bagaimana mengorganisasikan ide-ide dan selanjutnya di
tuangkan dalam bentuk draft yang berkaitan dengan komitmen pemikiran anda yang
dimulai dengan merangkai kata, kalimat, paragraf dan memiliki ilustrasi yang di
perlukan untuk mendukung ide pokok bahasan.
Organisasi dan kompsisi erat
kaitannya dengan penyusunan atau pengaturan kata-kata, kalimat dan pargraf.
Oleh karena itu diperlukan perhatikan bagaimana mengunakan kata-kata, kalimat
dan paragraf yang sederhana.
3.
Revisi
Seluruh maksud dan isi pesan harus
ditelaah kembali baik dari sisi subtitusi pesan yang ingin di smpaikan, tetapi
juga bagaimana gaya penulisannya, stuktur kalimat yang digunakan dan bangaimana
tingkat pemahamannya.
Kalau belum sesuai, perlu di lakukan
pengecekan sekaligus revisi/perbaikan-perbaikan seperlunya. Oleh karena
perkembangan dunia bisnis saat ini begitu cepatnya, maka penyampaian
pesan-pesan bisnis perlu tetap memperhatikan bagaimana merencanakan,
mengorganisasi dan mengkomposisi, serta merevisi pesan-pesan bisnis secara
jelas dan seefektif mungkin.
§ PENENTUAN
TUJUAN
Tahap pertama dalam merencanakan
dalam suatu pesan bisnis adalah memikirkan maksud atau tujuan komunikasi,
seorang komunikator tentunya ingin nama baik di hadapan audiens, sekaligus
menghasilkan sesuatu yang baik bagi organisasi.
Sebelum
nenutuskan untuk menympaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain, ada perlu
menjawab 3 pertanyaan, apakah tujuan tersebut realistis, apakah waktunya sudah
tepat, dan apakah tujuannya dapat diterima organisasi tersebut.
Mengapa tujuan harus jelas
Tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan anda mencapai
tujuan yang dikehendaki, sebagaimana diketahui, setiap organisai tentunya
memiliki tujuan yang bermacam-macam.di samping itu, dapat mengambil keputusan
yang mencakup antara lain:
a. Keputusan untuk meneruskan pesan
Sebelum
menyampaikan suatu pesan, tanyaka pada diri anda sendiri apakah pesan yang akan
di sampaikan benar-benar perlu atu tidak. Jika pesan-pesan yang akan di
sampaikan diduga mempunyai pengaruh yang sangat kecil kepada audiens, sebaiknya
penyampaiannya ditunda dulu. Sebalinya bila sangat penting dan akan membawa
pengaruh yang besar, pesan seharusnya segera di sampaikan atau di teruskan.
b. Keputusan untuk menanggapi audiens
Untuk
memutuskan cara terbaik mennggapi audiens, komunikator perlu mempertimbangkan
motif-motif mereka. Mengapa mereka memperhatikan isi pesan yang di sampaikan?
Apakah mereka mengharapkan keuntungan? Apakah harapan mereka sesuai dengan
harapan komunikator? Tanpa mengetahui motif audiensnya, komunikator tidak akan
menggapai mereka dengan baik. Kpmunikator dan audiens juga akan gagal
mendapatkan apa yang mereka ingkan bila harapan mereka tidak sesuai/sejalan.
c. Keputusan untuk memusatkan isi pesan
Menetapkan
tujuan yang jelas akan membantu memutuskan isi pesan.komunikator seharusnya
hanya memasukkan informasi yang penting, yang relevan dengan pencapaian tujuan
yang telah di tetapkan. Informasi yang rrlrvan harus di singkirkan atau di
buang jauh-jauh. Bila informasi yang tidak penting dimasukan dalam pesan pesan
yang akan di sampaikan, inti pesan akan kabur, dan waktupun akan terbuang
percuma.
d. Keputusan yang akan menetapkan media
yang akan digunakan
Penentuan
saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan suatu pesan, sangat
bergantung pada tujuan yang dikehendaki. Media komunikasi dapat di gunakan yang
dapat berupa lisan maupun tulisan.
Tujuan komunikasi bisnis
Secara
umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis yaitu:
a. Memberi informasi
Tujuan pertama dalam komunikasi
bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada
pihak lain. Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan membutuhkan
beberapa pegawai baru yang akan ditetapkan sebagai staf administrasi di
kantor-kantor cabang yang ada.
Untuk memperoleh pegawai yang di harapkan,
ia dapat memasang iklan lowongan kerja melalui media surat kabar, majalah,
radio, dan internet. Media komunikasi yang mana yang akan dipilih sangant
bergantung kebijakan perusahan mempertimbulkan kemampuan internal perusahaan
tersebut.
b. Melakukan persuasi
Tujuan
kedua komunikasi bisnis adalah melakuan persuasi kepada pihak lain agar apapun
yang di sampaikan dapat di pahami dengan baik dan benar.
Dilakukan,
terutama berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dengan orang lain dalam
bisnis.
c. Melakukan kolaborasi
Tujuan ketiga dalam komunikasi
bisnis bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara
seseorang dengan orang lain. Melalui jalinan komunikasi bisnis tersebut
seseorang dapat melakukan kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan domestik
maupun perusahaan asing. Dalam dunia bisnis, persentasi yang baik harus mampu
mampu menjelaskan tujuan yang diinginkan secara spesifik. Oleh karena itu,
untuk merumuskan tujuan tersebut, sesorang perlu menanyakan kepada dirinya
sendiri, apakah audiens mampu melakukan penelaahan terhadap suatu pesan atau
tidak.
Cara menguji tujuan
Penentuan tujuan yang baik tentunya harus mudah di
aplikasikan pada dunia nyata. Oleh karena itu, untuk menguji apakah tujuan yang
telah di tetapkan sudah baik apa belum, perlu dilakukan pengujian denagn empat
pertanyaan.
a. Apakah tujuan tersebut realisti?
TUJUAN UMUM
|
TUJUAN KHUSUS
|
Memberikan Informasi
|
Menyajikan penjualan bulan lalu ke
manajer perencanaan
|
Membujuk
|
Meyakinkan manajer pemasaran untuk
mengangkat beberapa karyawan baru bagian penjualan
|
Kolaborasi
|
Membantu pendapatan personal
mengembangkan program pelatihan bangi beberapa nggota baru.
|
Tujuan
yang akan di smapiakan hendaknya harus realistis, dalam arti bahwa ide-ide atau
gagasan yang hendak di sampaikan dapat di sesuaikan dengan kemampuan yang ada.
b. Apakah waktu yang tepat?
Dalam menyampaikan suatu ide atau
gagasan, hendaknya di pertimbangkan masalah ketepatan waktu. Sebagai contoh, dalam
situaisi krisis moneter, ide untuk melakukan ekspansi pabrik kemungkinan besar
tidak akan di terima. Penyampain ide ini tidak tepat waktunya karena pada saat
itu penjualan sedang menurun sampai 50 persen dibanding dengan tahun
sebelumnya.
c. Apakah orang yang mengirim pesan
sudah tepat?
Pesan atau ide yang di sampaikan
oleh seseorang yang memiliki kedudukan atau jabatan tinggi cenderung lebih
dapat di terima daripada bila di smpaikan oleh orang yang kedudukannya rendah.
d. Apakah tujuan selera dengan tujuan
organisasiperusahaan?
Tujuan
penyampaian suatu pesan hendaknya mengacu pada tujuan organisasi secara
keseluruhan. Oleh karena itu, apabila ingin menyampaikan pesan-pesan bisnis
kepada audiens, usahakan agar pesan tersebut sesuai dengan kebijakan
organisasi.
§ ANALISA
AUDIENS
Bila
suatu komunikasi telah memiliki maksud dan tujuan yang jelas, langkah
berikutnya adalah memperhatikan audiens yang akan di paham. Siapa mereka,
bagaimana pemahaman/pengetahuan mereka, latar belakang usia, pendidikan, jenis
kelamin mereka, bagaimana minat mereka dan apa yang mereka ketahui.
Cara mengembngkan profil audiens
Mengembangkan suatu profil audiens
boleh di katakan gampang-gampang susah. Akan menjadi mudah apabila lawan
komunikasi dikenal baik. Akan tetapi, semua akan menjadi sulit jika yang
menjadi audiens adalah orang-orang yang sama sekali belum di kenal. Dan
komunikator perlu melakukan invetigasi untuk mengantisipasi reaksi mereka.
a. Melakukan ukuran dan komposisi
audiens.
Audiens
dalam jumlah besar tentu saja akan menunjukan perilaku yang berbeda denag
audiens yang berjumlah sedikit, sehingga untuk menghadapinya diperlukan teknik
komunikasi yang berbeda pula.
Bentuk dan
format penulisan materi yang akan di smpaikan juga di tentukan oleh jumlah
audiens. Untuk audiens yang jumlah kecil, materi dapat di kemas dalam susunan
laporan sederhana kemudian di persentasikan atau di bangikan kepada mereka.
Untuk audiens yang jumlahnya besar, materi sebaiknya di kemas dalamsuatu
makalah atau laporan dengan gaya pengorganisasian dan format penulisan yang
lebih formal.
b. Siapa audiensnys
Bila
auudiens yang di tuju lebih dari satu orang, komunikaor perlu mengidentifikasi
siapa diantara mereka yang memegang posisi kunci/posisi paling penting.
c. Reaksi audiens
Perlu
diketahui (diantisipai) reaksi yang mungkin dimunculkan oleh audiens tersebu.
Jika komposisi audiens adalah orang-orang yang tidak suka berdebat atau kurang
kritis, presentasi sebauknya di sajikan langsung pada bangian kesimpulandan
saran-saran.
d. Tingkat pemahaman audiens
Ketika
menyampaikan pesan-pesan, latar belakang audienssperti tingkat pendidikan, usia
dan pengalaman juga perlu diperhatikan. Jika komunikator dan audiens memiliki
latar belakang yang jauh berbeda, perlu diputuskan terlebih dahulu seberapa
jauh audiens tersebut harus dididik. Secara umum, usahakan agar anda tidak
terlalubmenggurui, kalau terkesan menggurui, audiens cenderung merasa jenuh,
bosan dan kurang tertarik pada kesan yang di sampaikan.
e. Hubungan komunikator dengan audiens
Jika
komunikator adalah orang yang belum dikenal oleh audiens, audiens harus dapat
diyakinkan sebelum penyampaian suatu pesan yang dilakuan. Komunikator dengan
penampilan yang meyakinkan, akan membuat audiens termotivasi untuk mendengarkan
dan menyimak pembicaraan sehimgga pesan dapat di tampilkan denga baik.
Cara memuaskan audiens akan
kebutuhan informasi
Kunci komunikasi yang efektif adalah dengan menentukan
kebutuhan informasi audiens, dan selanjutnya berusaha memenuhi kebutuhan
tersebut. Ada lima tahap yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan audiens,
yaitu
a. Temukan/cara apa yang diinginkan
oleh audiens
Komuikator
harus dapat menemukan apa yang ingin mereka ketahui dan segera memberikan
informasi yang diminta,
b. Antisipasi pertanyaan yang tidak
diungkapkan
Berikan
tambahan informasi yang mungkin sangat membantu meskipun informasi tersebut
secara khusus tidak diminta oleh audiens.
c. Berikan semua informasi yang
diperlukan
Usahakan
agar semua informasi yang penting diminta oleh sudiens tidak ada yang
terlewatkan. Lakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum pesan disampaikan oleh
audiens. Hal ini untuk menjaga agar apa
yang diminta audiens bener-bener telah sesuai dengan apa yang di kirim.
d. Pastikan bahwa informasi akurat
Informasi
yang di smpaikan kepada audiens hendaknya informasi yang benar-benar akurat dan
dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya.
e. Tekan ide-ide yang paling menarik
kepada audiens
Cobalah
untuk menemukan hal penting yang sngat menarik bangi para audiens. Selanjutnya,
berikan perhatian khusus atau perhatian yang lebih kepada hal tersebut.
Cara memuaskan kebutuhan
motivasional audiens
Beberapa jenis pesan bertujuan memotivasi audiens untuk mau
mengubah perilaku mereka. Akan tetapi, pemberian motifasi ini sering kali
mengalami hambatan/kendala. Salah satu cara untuk mengatasi kendala adalah
dengan mengatur pesan-pesan sedemikian rupa sehingga informasi yang di
sampaikan dapat diterima audiens dengan mudah.
Pendekatan yang dapat di lakukan adalah dengan memberikan
argumentasi yang bersifat rasional. Meskipun pendekatan dengan mengunakan
argumentasi merupakan cara yang baik untuk menarik audiens, perlu juga untuk
mencoba menggunakan pendekatan emosi audiens.
§ PENENTU
IDE POKOK
Setelah menganalisis tujuan dan
audiens, selanjutnya adalah menentukan cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Setiap pesan-pesan bisnis akan bermuara pada satu tema pokok yaitu ide pokok
(main idea). Hal-hal yang lain dianggap sebagai ide-ide pendukung. (supporting idea).
Topik dan ide pokok adalah dua hal yang berbeda. Topik
adalah subjek pesan yang lebih luas, sedangkan ide pokok adalah pernyataan
tentang suatu topik yang menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut. Ide
pokok dapat memotivasi orang untuk melakukan apa yang diinginkan dengan
menggabungkan atau menyelaraskan tujuan pengirim dengan tujuan mereka. Sebelum
dapat menentukan ide pokok, hal-hal yang penting harus diidentifikasi terlebih
dahulu.
Teknik curah pendapat
(brainstroming)
Untuk dapat mengidentifikasi ide
pokok, diperlukan kreativitas dan pengalaman. Pendekatan yang paling baik
adalah curah pendapat yang memberikan keleluasaan pikiran untuk mencari
berbagai kemungkinan, menguji berbagai alternatif dengan mempertimbangkan
tujuan, audiens, dan fakta yang ada. Beberapa teknik curah pendapat yang dapat
di gunakan antara lain.
a. Storyteller’s tour
Hidupkan
tape recorder, dan telaahpesan-pesan yang di sampaikan. Dengarkan dengan teliti
dan berlatihlah sehingga ide-ide pokok dari suatu pesan dapat di temukan dengan
mudah.
b. Random list
Tulis
segala sesuatu yang ada dalam pikiran anda di atas kertas kosong. Hubungkan
antara ide satu dengan ide yang lain. Bagi kedalam kelompok-kelompok, dan
temukan butir yang penting dan tidak penting.
c. CFR (conclusions, findings,
recommendations) workssheet
Jika
sunjeknya mencakup pemecahan masalah, gunakanlah suatu lembar kerja
(workssheet) yang akan membatu menjelaskan hubungan antara temuan (findings),
kesimpulan (conclusions), dan rekomendasi (recommendations) yang akan di
berikan.
d. Journalistic approach
Pendekatan
ini memberikan butir yang baik sebagai langkah awal menentukan ide pokok.
Jawaban terhadap pertanyaan siapa (who), apa(what) kapan(when), dimana(where)
dan bagaimana(how), akan dapat menjelaskan ide pokok presentasi.
e. Question and answer chain
Pendekatan
yang paling baik adalah melihat dari sisi perspektif audiens. Apa pertanyaan
pokok audiens, apa yang di ingnkan audiens, periksa jawaban atas pertanyaan
tersebut. Apa pertanyaan tambahan yang mungkin muncul. Ikuti arus pertanyaan
dan jawab pertanyaan tersebut sehingga ide pokok dapat di temukan.
Pembatasan Cakupan
Secara
umum, penyajian informasi rutin kepada audiens yang telah anda kenal hendaknya
menggunakan kata-kata yang singkat. Ini dapat membangkitkan rasa hormat
(respect) audiens kepada komunikator, sedangkan penyampaian pesan yang kompleks
dan kontroversial akan memakan waktu lebih lama. Yang lebih penting adalah
ide-ide pokok yang disampaikan haruslah mudah dimengerti dan diterima oleh
audiens.
§ SELEKSI
SALURAN DAN MEDIA
Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada.
Ide-ide dapat di sampaikan melalui dua saluran, yaitu saluran lisan (oral) dan
tulisan (wrutten). Pilihan mendasar antara berbicara atau menulis bergantung
pada tujua atau maksud pesan, audiens dan karakteristik dari kedua saluran
komunikasi tersebut.
Komunikasi lisan
Salah satu kelebihan dari komunikasi lisan (oral
communicantons) adalah kemampuannya memberikan umpan balik (feedback) dengan
segera. Komunikasi lisan ini lebih
ekonomis, pendekatan lisan juga bermanfaat bila yang di sajikan adalah
informasi kontoversial, karena reaksi audiens dapat terbaca dari bahasa isyarat
mereka sehingga komunikator dapat menyesuaikan pesan-pesan yang di sampaikan.
Kominikasi lisan mencakup antara lain percakapan antara dua
orang atau lebih, pembicara lewat telepon, wawancara kerja, pertemuan kelompok
kecil (diskusi kelompok) seminar, lokakarya, program pelatihan, pidato formal,
dan persentasi penting lainnya.
Pada umumnya semakin sedikit jumlah audiens, semakin baik
interaksi di antara mereka,
jika informasi bertujuan untuk mencapai suatu keputusan atau
pemecahan suatu masalah. Program yang relatif informasi dan tidak terstuktur
memungkinkan ide-ide akan mengalir dengan bebas.
Persentasi formal, dengan jumlah audiens yang lebih besar,
seperti konversi penjualan, rapat para pemegang saham, persentasi untuk pengenalan produk baru, dan
fungsi-fungsi seremonial ungul.
Komunikasi tertulis
Pesan-pesan tertulis juga memiliki berbagai macam bentuk,
seperti surat, memo, proposal dan laporan. Salah satu kelebihan komunikasi
tertulis (writter communications) adalah bahwa penulis mempunyai kesempatan
untuk merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka.
Dalam memilih saluran dan media berkomunikasi perlu di
pertimbangkan tingkat kepentingannya, formalitas, kompleksitas, tingkar
kerahasiaan, emosional, dan biaya pengirim serta harapan audiens.
BAB
III
PENUTUP
Demikian
yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah
ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan
kurangnya rujukan/referensi yang kami peroleh, hubungannya dengan makalah ini kami banyak berharap kepada pembaca
memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Kesimpulan :
Berdasarkan
pembahasan tersebut kami menyimpulkan bahwa, dalam melakukan komunikasi bisnis
kita perlu melakukan perencanaan pesan-pesan bisnis yang baik dan benar, kami
berharap pembaca mampu memahami tentang perencanaan pesan-pesan bisnis dan
bagian-bagian penting dalam pembahasan tersebut. Dalam pembahasan tersebut
mampu memberikan gambaran tentang perencanaan pesan-pesan bisnis yang akan
berguna untuk mencapai tujuan dalam berkomunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://bayuhermawan11.blogspot.co.id/2016/10/makalah-perencanaan-pesan-pesan-bisnis.html
Komentar
Posting Komentar