IBD 2.1 : MANUSIA DAN PENDERITAAN
MANUSIA DAN PENDERITAAN

Nama : RICKA MARLIYANI PUTRI
Kelas : 1EA30
NPM : 19214253
UNIVERSITAS GUNADARMA
MANUSIA DAN
PENDERITAAN
1.
Penderitaan
Penderitaan dari kata derita yang artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. PEnderitaan itu
dapat lahir, batin, atau lahir batin. Dengan mempelajari berbagai kasus
penderitaan manusia, berarti banyak mempelajari sikap, nilai, harga diri,
ketamakan, kesombongan orang, dan sebagainya. Semua itu bermanfaat untuk
memperdalam dan memperluas persepsi, tanggapan, wawasan, dan penalaran bagi
yang mempelajarinya.
2.
Penderitaan Sebuah Fenomena Universal
Disebut sebagai fenomena uniersal karena tidak
mengenal ruang dan waktu. Ini berarti, bahwa penderitaan tidak hanya dialami
oleh manusia di zaman kini, dimana kebutuhan dan tuntutan hidup semakin
meningkat yang pada instansi berikut bisa menimbulkan penderitaan bagi yang
tidak mampu memenuhinya. Sebagai fenomena yang universal, penderitaan bisa pula
dialami oleh manusia-manusia yang dianggap suci, bahkan rasul atau nabi
sekalipun.
3.
Penderitaan Sebagai Anak Penguasaan
Penderitaan bisa saja diakibatkan oleh adanya
perang, bencana alam, musibah atau kecelakaan, penindasan, perbudakan, kemiskinan,
dan lain sebagainya. Tapi, justru penderitaan itu sering diakibatkan oleh
manusia yang lebih mementingkan egonya. Penderitaan manusia yang satu tak dapat
dilepaskan dari ulah manusia lainnya. Mengingat penderitaan itu pada dasarnya
merupakan anak penguasaan, dan jarang sebagai anak kebebasan.
4.
Siksaan
Berbicara tentang siksaan terbayang dibenak
kita sesuatu yang sangat mengerikan. Siksaan itu berupa penyakit, siksaan hati,
siksaan badan oleh orang lain, dsb. Siksaan manusia juga menimbulkan kreativitas
baik bagi yang mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang
menyaksikan baik langsung atau tak langsung. Hal ini terbukti dengan banyaknya
tulisan baik berupa berita, cerpen, ataupun novel yang mengisahkan siksaan
orang. Bahkan siksaan itu difilmkan pula.
Dengan membaca, mendengar, ataupun melihat
hasil seni yang diinspirasi dari siksaan itu kita akan dapat mengambil
hikmahnya. Karena kita dapat menilai arti manusia, harga diri, kejujuran,
kesabaran, dan ketakwaan, tapi juga hati yang telah dikuasai nafsu syaitan,
kesadisan, tidak mengenal perikemanusiaan, dsb.
5.
Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang tidak enak bagi si
penderita. Penderitaan rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa
yang satu dengan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibat.
Rasa sakit dalam pengalaman hidup sehari-hari, ada tiga macam, sakit hati,
sakit syaraf dan sakit jiwa, dan sakit fisik.
Rasa sakit banyak hikmahnya, antara lain dapat
mendekatkan diri penderita kepada Tuhan, dapat menimbulkan rasa kasihan
terhadap penderita dapat membuka rasa keprihatinan manusia, rasa sosial,
dermawan, dsb.
6.
Neraka
Berbicara tentang neraka, tentu kita ingat
akan dosa. Jelaslah antara siksaan, rasa sakit, dan penderitaan, terdapat
hubungan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Empat hal itu
merupakan rangkaian sebab akibat.
7.
Manusia dan Penderitaan
Dalam diri manusia itu ada cipta, rasa, dan
karsa. Karsa adalah sumber yang menjadi penggerak segala aktivitas manusia. Cipta
adalah realisasi dari adanya karsa dan rasa. Baik rasa maupun karsa selalu
ingin dipuaskan. Karena selalu ingin dilayani, sedangkan rasa selalu ingin
dipenuhi tuntutannya. Baru dalam keduanya menemukan yang dicarinya atau
diharapkan manusia akan merasa senang, merasa bahagia. Apabila karsa dan rasa
tidak dipenuhi apa yang dimaksudkan, menusia akan menderita. Jelaslah bahwa
karsa dan rasa sumber penderitaan manusia. Sebagai contoh, rasa takut. Takut
gagal, takut mati, dsb, itu semua tidak baik, karena menyerang kita sebelum
bencana atau bahaya datang menyerangnya. Usaha terbaik kita untuk meniadakan
rasa takut adalah dengan menyehatkan batin sendiri.
Adapun karsa diakibatkan pendapat orang
lain tentang diri seseorang. Merasa kurang kaya, kurang tinggi pangkatnya, dsb.
Penyakit ini dapat diobati dengan cara munumbuhkan kesadaran terhadap adanya
keadaan yang berlawanan dengan yang dijadikan perbandingan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penderitaan ada faktor internal dan eksternal. Eksternal datangnya
dari luar diri manusia.
Faktor ini dibedakan atas dua macam :
1.
eksternal murni, adalah penyebab yang
benar-benar berasal dari luar diri manusia yang bersangkutan
2.
eksternal tidak murni, penyebabnya tampak dari
luar diri manusia, tetapi sebenarnya dari dalam diri manusia yang bersangkutan.
Kesimpulan yang kita peroleh bahwa penderitaan itu merupakan siksa, rasanya
tidak ada jalan lain kecuali menyesali perbuatan-perbuatan yang tidak baik yang
pernah kita lakukan dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Sumber : - Drs. Djoko Widagdho, dkk.
2008. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta. PT Bumi Aksara
Pengarang : Drs. Djoko Widagdho, dkk.
Penerbit : Bumi Aksara
ISBN : 979-526-048-0
Komentar
Posting Komentar