IBD
3.1
: MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
MANUSIA
DAN PANDANGAN HIDUP
Nama :
RICKA MARLIYANI PUTRI
Kelas :
1EA30
NPM :
19214253
UNIVERSITAS
GUNADARMA
MANUSIA
DAN PANDANGAN HIDUP
1.
Pengertian
Pandangan Hidup
Menurut Koentjaraningrat (1980) pandangan hidup adalah nilai-nilai yang
dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu
dan golongan didalam masyarakat. Pandangan hidup terdiri atas cita-cita,
kebajikan dan sikap hidup.
Sedangkan menurut Manuel Kaisiepo (1982) pandangan hidup merupakan bagian hidup
manusia. Tidak ada seorang pun tang hidup tanpa pandangan hidup meskipun
tingkatannya berbeda-beda. Pandangan hidup mencerminkan citra dari seseorang
karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.
2.
Manusia
dan Pandangan Hidup
Akal dan budi sebagai milik manusia
ternyata membawa ciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi
mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan makhluk lain. Satu
diantara keunggulan manusia tersebut adalah pandangan hidup. Disatu pihak
manusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.
Pandangan hidup berupa suatu penggaris yang mungkin dapat
dinyatakan dengan kata-kata sebagai rumusan juga dapat dikatakan rumusan:
a.
Orang yang sulit menyusun perasaan, pikiran
dan kejiwaan.
b.
Juga karena ia sendiri menyadari bahwa
mungkin ia dapat berbuat/ bertindak yang melanggar prinsip-prinsip yang
dikatakan.
c.
Dan khawatir kalau ada kritik besar dan
penyelewengan pandangan hidup dari anak-anak atau orang yang di bimbing.
Menurut Drijarko S. J. Mengatakan bahwa
manusia itu serba terhubung dengan dunia jasmani sekitarnya, terhubung erat
dengan masyarakat dan akhirnya manusia itu tergantung seluruhnya pada yang ada,
yang mutlak, yaitu Tuhan.
Pandangan hidup adalah Filsafat hidup. Sesuai dengan arti
filsafat yaitu cinta akan kebenaran tentulah bentuk kebenaran yang akan dicapai
kebenaran yang dapat diterima oleh siapa saja.
Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari
kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung
dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun yang
non fisik, seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan, ketakutan.
3.
Cita-cita
Cita – cita merupakan sebuah angan – angan atau sesuatu
yang ingin dicapai atau diraih. Cita- cita dapat tercapai jika ada suatu usaha
untuk meraih impian itu.Cita –cita itu perasaan hati yang merupakan suatu
keinginan yang ada dalam hati.Cita-cita seringkali diartikan sebagai
angan-angan, keinginan , kemauan, niat , atau harapan . Cita-cita itu penting
bagi manusia , karena adanya cita-cita menandakan kedinamikan manusia.
Berikut merupakan faktor yang menentukan dapat tidaknya
manusia untuk mendapatkan cita – cita :
a.
Faktor internal atau lebih sering
disebut faktor dari dalam. yaitu faktor yang berasal dari manusia itu sendiri.
b.
Kondisi yang dihadapi maksudnya kondisi
dari dunia luar untuk mendapatkan cita – cita itu sendiri.
c.
Seberapa tinggi kah cita – cita yang
ingin dicapai. Biasanya semangkin tinggi cita – cita itu semangkin sulit kita
untuk mendapatkannya.
4.
Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan
yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral.,
perbuatan yang sesuai dengan norma norma agama atau etika. Manusia berbuat
baik, kare pada kodratnya manusai itu baik, makhluk bermoral. Atas dorongan
suara hatinya manusia cenderung berbua baik.
Kebajikan seseorang dapat dilihat dari 3 sisi. Yaitu :
1.hubungan manusia dengan dirinya sendiri.
2.hubungan manusia dengan TUHAN.
3. Dan hubungan antar sesama.
Jadi,kebajikan itu adalah perbuatan
yang selaras dengan suara hati kita , suara hati masyarakat dan hukum
tuhan.kebajikan berarti berkata sopan,santun,berbahasa baik,bertingkah laku
baik, ramah tamah terhadap siapapun,berpakaian sopan agar tidak merangasang
bagi yang meliahatnya.
5.
Sikap
Hidup
Sikap hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini . sikap itu ada
didalam hati kita dan hanya kitalah yang tau.Orang lain hanya baru tau setelah
kita bertindak. Sikap itu penting : Setiap manusia mempunyai sikap dan sudah tentu
tiap-tiap orang berbeda sikapnya.Sikap dapat dibentuk sesuai dengan kemauan
yang membentuknya. Pembentukan sikap ini terjadi melalui pendidikan.
6.
Manusia dan Pandangan Hidup
Pandangan hidup itu bersifat kodrati.
Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu pula dijelaskan
apa arti pandangan hidup.
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang
dijadikan pegangan, pedoman, arahan petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau
pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman
sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan adanya akal budi manusia dapat menentukan
pandangan hidupnya sendiri. Pandangan hidup juga disebut filsafat hidup yang
berarti mencari suatu kebenaran dan kebenaran itu bisa dicari oleh siapa saja.
Jadi pandangan hidup itu dimiliki oleh tiap golongan manusia baik itu golongan
atas maupun golongan bawah.
Pandangan hidup itu adalah dasar untuk
membimbing kehidupan manusia itu sendiri baik menurut jasmani maupun rohani.
Pandangan hidup sangat lah bermanfaat bagi kehidupan manusia itu sendiri,
masyarakat atau bangsan dan negara. Dalam kehidupan manusia pangdangan hidup
berperan penting untuk memegang teguh pada pendirian dikarenakan pandangan
hidup merupakan sebuah titik tuju sehingga dengan adanya pandangan hidup,
manusia jadi berpegang teguh pada pendiriannya.
Berdasarkan jenisnya, pandangan hidup dapat dibedakan
menjadi 3. yaitu:
a.
Pandangan Hidup yang berasal dari
agama. Merupakan pandangan hidup yang kebenarannya adalah mutlak.
b.
Pandangan hidup berasal dari ideologi.
Merupakan pandangan hidup yang berasal dari kebudayaan dan norma yang terdapat
di wilayah itu atau negara itu sendiri.
c.
Pandangan hidup yang berasal dari
proses merenung. Merupakan pandangan hidup yang kebenarannya relatif.
Pandangan hidup berbeda dengan cita –cita tetapi bisa
dikatakan pandangan hidup berhubungan erat dengan cita – cita. Pandangan hidup
adalah bagian hidup manusia yang dapat mencerminkan cita – cita.
Sumber :
-
Widagdho, Djoko ,dkk. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT.Bumi
Aksara.2010.
-
Widagdho, Djoko, dkk. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT.Bumi Akrasa.2003.
Komentar
Posting Komentar